Sistem pendidikan di Indonesia saat ini terbilang kurang
baik dari negara-negara lain. Apalagi setelahkemunculan kurikulum 2013 dimana
untuk jenjang SMA, UN dilaksanakan ketika kelas 2 dan 3 SMA. Serta, sistem
pendidikan di Indonesia (SD-SMA/K) dirasa sangat menekan siswa. Siswa terlalu
lama berada di dalam ruangan tertutup (sekolah). Rata-rata saat ini siswa
pulang sekolah pada sore hari (7jam di sekolah), Belum lagi banyak tugas yang
harus dikerjakan.
Jika dibandingkan dengan Finlandia, tempat yang memiliki
sistem pendidikan terbaik di dunia namun jam pelajaran disana juga paling
sedikit di dunia. Hal itu karena siswa diberi sedikit pelajaran di
sekolah, lalu siswa akan mengembangkan ilmunya sendiri di kehidupannya.
Tentunya itu dapat membuat siswa lebih mandiri. Ada baiknya jika para petinggi
di bidang pendidikan membuat reformasi pendidikan yaitu membuat sistem yang
tepat berdasarkan pengamatan.
Terlalu lama di sekolah juga
menyita waktu bermain anak. Dan bila waktu bermain anak tersita, maka sangat
merugikan untuk psikologis anak. Bukan berarti enggan dengan pendidikan, tapi ketika
masa anak-anak bermain bisa menjadi pembelajaran tersendiri untuk mereka.
Berikut beberapa
kelemahan dari sudut pandang sistem pendidikan di Indonesia :
1. Terlalu banyak jam pelajaran. Hal ini dapat mengurangi tingkat
kemandirian dan kekritisan cara berpikir siswa.
2. Siswa menghapal dan bukan memahami pelajaran, karena
sistem pendidikan di Indonesia tidak bisa membuat siswa minat pada pelajaran
3. Wadah untuk minat siswa sangat kurang.
4. Fasilitas yang didapatkan para
pengajar maupun pelajar di negeri ini masih sangat kurang.
5. Membuat generasi yang terlalu patuh, karena
bila ada generasi yang terlalu patuh maka mereka tidak berani protes ketika ada
kesalahan dan bila itu terjadi maka tidak akan ada perubahan. Dan akhirnya besar
kemungkinan mencetak generasi yang menghindari konflik.
UN???? UN senenarnya memiliki maksud baik, namun kini UN malah
terkesan mengerikan dan lebih banyak hal negatifnya dan kurang berdampak
positif? Kenapa? :
1. Banyak orang bilang “Jangan membuat UN adalah segalanya”. Tapi nyatanya UN adalah segalanya. UN untuk mengukur keberhasilan siswa,
menentukan siswa ke jenjang berikutnya, keberhasilan sekolah, keberhasilan
guru, dsb.
2. UN kurang efektif ,karena tidak
diikuti dengan pemerataan pendidikan di pedesaan dan pelosok nusantara,
terutama di Indonesia bagian timur. Karena tidak semua tekhnologi dimengerti
atau berkembang didaerah pelosok. Contohnya UN dengan sistem Online. Tidak
semua bisa mengikuti UN dengan cara Online terutama didaerah pedesaan yang
minim bahkan tidak terjangkau akan jaringan Internet.
Sumber:
Pendapat saya :
Tingkat
kecerdasan suatu bangsa dapat dilihat dari sistem pendidikan, politik,ekonomi,dsb.
Tapi untuk melahirkan generasi penerus yang berkualitas diperlukan juga campur
tangan dari pemerintah untuk mengamati beberapa aspek dalam menetapkan
kurikulum atau sistem belajar. Dari segi
fasilitas pengajar dan pengajar sangatlah penting karena tanpa fasilitas dan
bantuan dari pemerintah setempat pengetahuan akan perkembangan tekhnologi yang
telah berkembang pesat di era ini khususnya akan terhambat, maka dari itu untuk
penyelenggaraan sistem kelulusan sekolah dengan mengutamakan UN kurang efektif, karena disama
ratakan seluruh Indonesia dengan tingkatan fasilitas yang berbeda-beda. Dan
pemerintah seharusnya lebih bisa menangani masalah pendidikan karena dapat
meneladani dari negara-negara maju sehingga dapat meningkatkan sistem
pendidikan yang ada di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar